by : Veranica D. Astuti
Seberapa sering Anda membiarkan orang lain mengubah mood Anda?
Apakah Anda membiarkan supir bemo yang sembrono, pelayan yang kasar, bos yang emosi, atau rekan kantor yang gak berperasaan --- menghancurkan hatimu? Terkecuali kalau Anda adalah robot; mungkin tanpa sadar
seringkali Anda membalas memaki / memarahi mereka.
Namun, CIRI KHAS dari orang yang sukses adalah seberapa cepat dia dapat kembali dia berfokus pada apa yang penting.
Enam belas tahun yang lalu saya mempelajari pelajaran ini.
Saya belajar di bagian belakang dari Taxi New York .
Ini yang terjadi. Saya meloncat masuk ke dalam taksi, dan kami berangkat dari Grand Central Station.
Kami mengemudi di jalur yang tepat, NAMUN TIBA-TIBA, sebuah mobil hitam melompat keluar dari ruang parkir tepat di depan kita.
Supir taxi-ku langsung menghentak rem untuk berhenti mendadak, agak tergelincir sedikit dan hampir saja menabrak/ditabrak mobil lain (tinggal beberapa inchi saja). Ukhh...
Supir mobil lain (orang tadi yang hampir menyebabkan kecelakaan besar) mengeluarkan kepalanya dari mobil dan mulai berteriak kata-kata kasar pada kita.
Supir taxi-ku hanya tersenyum dan melambaikan tangan (dengan perlahan2) kepada orang tadi.
Saya kira, supirku ini orang yang ramah. Jadi, saya berkata, "Mengapa Anda lakukan itu? Orang tadi hampir merusak mobilmu dan kita hampir celaka dan masuk Rumah Sakit gara2 dia!"
Dan inilah yang dikatakan supir taxi-ku (baca di bawah) --- yang kemudian ku-sebut sebagai "The Law of Garbage Truck." ("Hukum Truk Sampah")
Banyak orang-orang seperti truk sampah.
Mereka berjalan dengan penuh sampah, penuh dengan frustasi, penuh amarah, dan penuh dengan kekecewaan.
Dan ketika sampah-sampah mereka mulai menumpuk, mereka perlu tempat untuk membuangnya.
Dan jika Anda membiarkan mereka, mereka akan membanjiri sampah2 tsb pada Anda. Bila seseorang ingin membuang sampah pada Anda, jangan diambil hati (jangan disimpan dalam hati).
Anda hanya perlu tersenyum, melambai, dan berharap mereka cepat pulih (membaik), dan Anda tetap melanjutkan pekerjaan Anda.
Hati Anda akan senang setelah melakukannya.
Jadi karena hal ini: "The Law of Garbage Truck" ("Hukum Truk Sampah"). Saya mulai berpikir, seberapa sering saya biarkan "Truk Sampah" mempengaruhi saya? Dan seberapa sering saya ambil sampah dan mereka menularkannya kepada orang lain di tempat kerja/rumah/ jalanan? Saya pun berjanji, "Saya tidak akan melakukannya lagi." Saya mulai melihat "truk sampah".
Seperti di film "The Sixth Sense,", anak kecil tsb berkata, "Saya lihat Orang Mati." Nah, sekarang "Saya melihat Truk Sampah." Saya melihat mereka sedang membawa beban. Saya melihat mereka datang untuk
menumpahkannya. Dan seperti Supir Taxi tadi, saya tidak akan memasukkan ke hati (I don't make it a personal thing), saya hanya akan tersenyum, melambai, berharap mereka bisa cepat pulih (membaik), dan saya tetap melanjutkan pekerjaanku.
Salah satu pemain football favoritku (Walter Payton) melakukan ini setiap hari di lapangan sepak bola. Dia akan melompat atas secepat dia pergi tanah setelah digasak/di-sikut (di-tackle).
Ia tidak pernah tetap diam di tanah untuk ditimpa oleh yang lain-lainnya. Payton telah siap untuk melakukan yang terbaik utk aksi berikutnya.
Pemimpin yang bagus -- tahu mereka harus siap untuk pertemuan berikutnya...
Semua orang tua tahu bahwa mereka harus menyambut anak-anak (yang bakal pulang sekolah) dengan pelukan dan ciuman.
Pemimpin dan orang tua mengetahui bahwa mereka harus benar-benar hadir, dan pada saat yang terbaik untuk orang-orang yang mereka pedulikan.
Orang yang berhasil --- tidak pernah membiarkan "Truk Sampah" mengambil alih mereka. Bagaimana dengan Anda?
Apa yang akan terjadi dalam hidup Anda, mulai hari ini, jika anda membiarkan lebih "Truk Sampah" melewati anda?
Ini tebakanku: Anda akan bahagia. Hidup terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan menyesalkan, jadi ..
Cintai orang-orang yang memperlakukan Anda dengan baik.
Dan lupakan hal-hal tentang orang-orang yang tidak berperilaku baik pada Anda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar